Kabar duka dan mengerikan menggemparkan Desa Kaliwinasuh, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah, di mana seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Banjarnegara berinisial AL (14 tahun) ditemukan tewas dengan luka gorok di leher di dalam rumahnya. Lebih tragisnya, pelaku pembunuhan sadis tersebut diduga adalah ayah kandungnya sendiri, yang berinisial SR (45 tahun). Peristiwa yang terjadi pada Senin malam, 5 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIB ini sontak membuat geger warga sekitar dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman sekolah, serta pihak SMPN 2 Banjarnegara.
Peristiwa nahas ini terjadi di rumah korban dan pelaku di Desa Kaliwinasuh. Berdasarkan informasi awal dari pihak kepolisian Resor (Polres) Banjarnegara, jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandung korban, Ibu MW (40 tahun), yang baru saja pulang dari bekerja. Ibu MW mendapati putrinya tergeletak bersimbah darah di ruang tengah rumah dengan luka sayatan di leher. Setelah menemukan kejadian mengerikan tersebut, Ibu MW histeris dan meminta bantuan warga sekitar yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tim Inafis Polres Banjarnegara segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan pelaku, SR, yang saat itu masih berada di dalam rumah.
Motif di balik pembunuhan keji ini diduga kuat adalah depresi akut yang dialami oleh pelaku SR dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan keterangan dari beberapa tetangga dan anggota keluarga, SR memang menunjukkan perubahan perilaku yang mengarah pada depresi setelah mengalami masalah pekerjaan. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa depresi tersebut akan berujung pada tindakan sekeji ini. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut dan akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku untuk memastikan kondisi mentalnya saat kejadian. Sejumlah saksi, termasuk Ibu MW dan tetangga korban, telah dimintai keterangan untuk membantu proses penyelidikan dan mengungkap secara utuh kronologi kejadian yang tragis ini.
Kejadian ini tentu menimbulkan trauma mendalam bagi Ibu MW, keluarga besar korban, dan masyarakat Desa Kaliwinasuh serta lingkungan SMPN 2 Banjarnegara. Anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua, justru menjadi korban kekerasan yang sangat brutal di tangan ayah kandungnya sendiri.