Guncangan gempa yang melanda wilayah selatan Jawa Tengah pada Sabtu siang, 19 April 2025, dilaporkan mengakibatkan kerusakan signifikan di Kabupaten Banjarnegara. Beberapa rumah warga di sejumlah kecamatan dilaporkan runtuh akibat kuatnya getaran. Meskipun tidak berpotensi tsunami, guncangan gempa dengan magnitudo yang belum dikonfirmasi ini menyebabkan kepanikan dan kerugian tersendiri bagi masyarakat setempat.
Informasi awal dari lapangan menyebutkan bahwa guncangan gempa terasa sangat kuat di wilayah Kecamatan Susukan, Purwanegara, dan Mandiraja. Getaran yang berlangsung beberapa detik tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah. Sayangnya, beberapa bangunan yang diduga memiliki konstruksi kurang kokoh tidak mampu menahan guncangan dan akhirnya roboh.
Menurut laporan dari Kepala Desa Kembaran, Kecamatan Susukan, Bapak Agus Wijaya, setidaknya ada tiga rumah warganya yang mengalami kerusakan parah hingga rata dengan tanah akibat guncangan gempa. “Kejadiannya sangat cepat. Tiba-tiba ada getaran kuat sekali, dan beberapa rumah langsung ambruk. Beruntung, saat kejadian, sebagian besar warga sedang berada di luar rumah,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon pada sore hari ini. Beliau menambahkan bahwa saat ini warga yang rumahnya roboh mengungsi ke rumah kerabat dan membutuhkan bantuan darurat.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara segera bergerak menuju lokasi terdampak untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan awal. Koordinator Lapangan BPBD Banjarnegara, Bapak Andri Sulistyo, menyatakan bahwa pihaknya masih terus mengumpulkan informasi mengenai skala kerusakan akibat guncangan gempa ini. “Kami sedang mendata jumlah rumah yang rusak dan jumlah warga yang terdampak. Prioritas kami saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi,” jelasnya.
Pihak kepolisian dari Polres Banjarnegara juga turut membantu dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi-lokasi rumah yang runtuh. Kapolres Banjarnegara, AKBP Wahyu Agung, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi terjadinya gempa susulan. Beliau juga meminta warga untuk tidak mendekati bangunan yang sudah rusak karena berpotensi membahayakan. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Banjarnegara juga diterjunkan untuk melakukan kajian teknis terhadap bangunan-bangunan yang rusak.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa akibat guncangan gempa ini. Namun, kerugian материал diperkirakan cukup besar. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara diharapkan segera mengambil langkah-langkah tanggap darurat untuk membantu para korban dan melakukan pendataan kerugian secara menyeluruh. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pembangunan rumah yang tahan gempa di wilayah yang rawan bencana.