Bendungan Leuwikeris, sebuah proyek infrastruktur raksasa dengan nilai investasi mencapai Rp 3.5 triliun, kini telah berdiri megah di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Proyek strategis nasional ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2024, menandai babak baru dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut. Mari kita intip lebih dekat kemegahan dan potensi bendungan yang pembangunannya memakan waktu delapan tahun ini.
Bendungan Leuwikeris membentang di aliran Sungai Citanduy, memiliki luas genangan mencapai 243 hektar dan mampu menampung hingga 81 juta meter kubik air. Angka fantastis ini mencerminkan betapa vitalnya peran bendungan ini dalam mengoptimalkan pemanfaatan air sungai yang selama ini kerap menimbulkan masalah banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Salah satu tujuan utama pembangunan Bendungan Leuwikeris adalah untuk irigasi, mengairi lahan pertanian seluas kurang lebih 11.200 hektar yang meliputi Daerah Irigasi (DI) Menganti di Cilacap dan DI Lakbok Utara di Ciamis. Dengan pasokan air yang lebih terjamin, diharapkan produktivitas pertanian di wilayah hilir Sungai Citanduy akan meningkat secara signifikan, memberikan kesejahteraan bagi para petani.
Selain irigasi, Bendungan Leuwikeris juga memiliki fungsi penting dalam pengendalian banjir. Dengan kemampuannya menampung air dalam volume besar, bendungan ini diharapkan dapat mereduksi debit banjir Sungai Citanduy hingga 57 meter kubik per detik, sehingga meminimalisir dampak buruk banjir bagi wilayah di sepanjang alirannya.
Manfaat lain yang tak kalah penting adalah penyediaan air baku. Bendungan ini diproyeksikan mampu menyuplai air baku sebesar 0,85 meter kubik per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. Ketersediaan air baku yang terjamin akan mendukung berbagai aktivitas masyarakat dan industri di kawasan tersebut.
Tak hanya itu, Bendungan Leuwikeris juga berpotensi menjadi sumber energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas diperkirakan mencapai 15 hingga 20 Megawatt. Pemanfaatan energi terbarukan ini tentu akan memberikan kontribusi positif bagi penyediaan listrik di Jawa Barat.
Kehadiran Bendungan Leuwikeris bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan air di wilayah Jawa Barat bagian selatan hingga Jawa Tengah. Proyek senilai triliunan rupiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi berbagai sektor kehidupan.