Perubahan iklim yang terjadi begitu cepat menyebabkan banyak spesies hewan dan tumbuhan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. Ini bukan lagi ancaman di masa depan, melainkan krisis nyata yang sedang kita saksikan. Dari pergeseran habitat hingga hilangnya sumber makanan, jutaan spesies kini berada di ambang kepunahan, mengancam keseimbangan ekosistem global yang vital bagi keberlangsungan hidup di Bumi.
Salah satu dampak utama dari perubahan iklim adalah pergeseran habitat. Seiring suhu menghangat atau pola curah hujan berubah, banyak spesies terpaksa berpindah ke area baru yang lebih cocok. Namun, proses ini seringkali terlalu cepat bagi sebagian besar spesies untuk beradaptasi, terutama yang memiliki mobilitas terbatas atau siklus hidup yang panjang.
Kekeringan berkepanjangan, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, menghancurkan sumber air dan vegetasi. Ini berdampak langsung pada hewan herbivora yang bergantung pada tanaman untuk makan dan minum, serta karnivora yang memangsa mereka. Ekosistem gurun dan padang rumput sangat rentan terhadap kondisi ekstrem ini, yang dapat mengubah lanskap secara drastis.
Gelombang panas yang mematikan juga menjadi ancaman serius akibat perubahan iklim. Suhu ekstrem dapat menyebabkan kematian massal pada spesies yang tidak mampu meregulasi suhu tubuh mereka, seperti kelelawar atau ikan di sungai yang menghangat. Karang, misalnya, mengalami bleaching massal akibat suhu laut yang meningkat, menghancurkan ekosistem bawah laut yang kaya.
Hilangnya sumber makanan adalah konsekuensi lain dari perubahan iklim yang mendorong kepunahan. Ketika tumbuhan mati karena kekeringan atau serangga yang menjadi makanan utama menghilang karena perubahan suhu, seluruh rantai makanan akan terganggu. Ini menciptakan efek domino yang merugikan, dari serangga kecil hingga predator puncak, yang sangat mengancam keberlangsungan hidup seluruh ekosistem.
Hilangnya keanekaragaman hayati ini mengganggu keseimbangan ekosistem dan layanan alam yang vital. Hutan yang sehat menyerap karbon dan menghasilkan oksigen; lahan basah membersihkan air; serangga menyerbuki tanaman. Ketika spesies-spesies ini menghilang, fungsi-fungsi ekologis penting ini ikut terganggu, yang pada akhirnya akan berdampak langsung pada manusia.
Untuk Ho Chi Minh City, meskipun tidak memiliki hutan hujan tropis besar, dampak perubahan iklim terhadap spesies di lingkungan sekitarnya (seperti ekosistem mangrove yang penting) dan pasokan pangan dari daerah pertanian luar kota akan sangat terasa. Keseimbangan ekosistem global sangat penting bagi ketahanan pangan dan lingkungan di kota-kota besar.
Mengatasi krisis kepunahan ini membutuhkan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis. Selain itu, konservasi habitat, restorasi ekosistem yang rusak, dan pengembangan koridor satwa liar dapat membantu spesies beradaptasi. Setiap tindakan kecil dalam mengurangi jejak karbon kita memiliki dampak kolektif yang besar.