Sadis! Pemuda Mutilasi Bos Depot Air Isi Ulang di Banjarnegara, Motif Terungkap

Warga Banjarnegara, Jawa Tengah, digegerkan dengan kasus pembunuhan sadis yang disertai mutilasi terhadap seorang pemilik depot air isi ulang pada Kamis, 17 April 2025. Korban yang diketahui bernama Bapak Slamet Riyadi (48 tahun) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area belakang depot air miliknya yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Banjarnegara. Pelaku yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian ternyata adalah seorang pemuda bernama Rendi Saputra (23 tahun), yang merupakan mantan karyawan korban. Kasus pemuda mutilasi ini sontak membuat masyarakat sekitar merasa ngeri dan bertanya-tanya mengenai motif di balik tindakan keji tersebut.

Penemuan mayat korban pertama kali terjadi sekitar pukul 10.00 WIB oleh seorang saksi yang hendak mengantarkan galon air ke depot. Saksi tersebut curiga karena depot terlihat sepi dan pintu belakang terbuka. Setelah memeriksa lebih lanjut, saksi menemukan tubuh korban dalam kondisi termutilasi di beberapa bagian. Sontak, saksi langsung melaporkan kejadian mengerikan ini kepada pihak kepolisian. Tim Inafis Polres Banjarnegara segera tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.

Setelah melakukan penyelidikan intensif dan berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, pihak kepolisian berhasil mengamankan pelaku, Rendi Saputra, di kediamannya yang tidak jauh dari lokasi kejadian beberapa jam setelah penemuan mayat. Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengakui perbuatannya melakukan pemuda mutilasi terhadap korban. Motif di balik pembunuhan sadis ini diduga kuat adalah dendam akibat masalah gaji yang belum dibayarkan oleh korban kepada pelaku saat masih bekerja di depot air tersebut.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara, AKBP Anton Firmansyah, dalam konferensi pers di Mapolres Banjarnegara pada sore hari tadi membenarkan adanya kasus pemuda mutilasi tersebut. Pihaknya mengungkapkan bahwa pelaku melakukan tindakan keji tersebut seorang diri dan menggunakan senjata tajam. “Motif sementara yang berhasil kami ungkap adalah dendam. Pelaku merasa sakit hati karena masalah pembayaran gaji,” ujar AKBP Anton. Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan pelaku untuk melakukan mutilasi serta pakaian korban dan pelaku.

Kasus pemuda mutilasi bos depot air isi ulang ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat Banjarnegara. Pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis terkait pembunuhan berencana dan mutilasi dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman kasus untuk memastikan tidak ada motif atau pelaku lain yang terlibat dalam tindakan keji ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.